Masalah
belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan menghambat
kelancaran proses belajarnya. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan
keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan yang dimilikinya dan dapat
juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya.
Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid-murid yang lambat
saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang pandai atau
cerdas.
Dari
pengertian masalah belajar di atas maka jenis-jenis masalah belajar si Sekolah
Dasar dapat dikelompokkan kepada murid-murid yang mengalami.
- Keterlambatan akademik, yaitu keadaan murid yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkan secara optimal.
- Kecepatan dalam belajar, yaitu keadaan murid yang memiliki bakat akademik yang cukup tinggi atau memilki IQ 130 atau lebih, tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus untukmemenuhi kebutuhan dan kemampuan belajarnya yang amat tinggi.
- Sangat lambat dalam belajar, yaitu keadaan murid yang memilki bakat akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus.
- Kurang motivasi belajar, yaitu keadaan murid yang kurang bersemangat dalam belajar, mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
- Bersikap dan kebiasaan buruk dalam belajar, yaitu kondisi murid yang kegiatannya tau perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistik dengan seharusnya, seperti suka menunda-nunda tugas, mengulur-ulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahui dan sebagainya.
- Sering tidak sekolah, yaitu murid-murid yang sering tidak hadir atau menderita sakit dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga kehilanggan sebagian besar kegiatan belajarnya.
Pada
garis besarnya faktor-faktor timbulnya masalah belajar pada murid dapat
dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu:
Faktor-faktor internal (faktor-faktor yang berada pada diri murid itu
sendiri), antara lain:
- Gangguan secara fisik, seperti kurang berfungsinya organ-organ perasaan, alat bicara, gangguan panca indera, cacat tubuh, serta penyakit menahun.
- Ketidakseimbangan mental (adanya gangguan dalam fungsi mental), seperti menampakkan kurangnya kemampuan mental, taraf kecerdasan cenderung kurang.
- Kelemahan emosional, seperti merasa tidak aman, kurang bisa menyusuaikan diri (maladjusment), tercekam rasa takut, benci dan antipati, serta ketidak matangan emosi.
- Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang salah, sperti kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran sekolah malas dalam belajar, dansering bolos atau tidak mengikuti pelajaran.
Faktor-faktor eksternal (faktor-faktor yang timbul dari luar diri
individu), yaitu berasal dari:
1. Sekolah, antara lain:
- Sifat kurikulu yang kurang fleksibel
- Terlalu berat beban belajar (murid) dan untuk mengajar (guru)
- Metode mengajar yang kurang memadai
- Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar.
2.
Keluarga (rumah), antara lain:
- Keluarga tidak utuh atau kurang harmonis
- Sikap orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya
- Keadaan ekonomi.
Tujuan bimbingan belajar antara lain :
- Pengembangan sikap dan kebiasaan yang baik, terutama dalam mengerjakan tugas dalam ketrampilan serta dalam bersikap terhadap guru.
- Menumbuhkan disiplin belajar dan terlatih, baik secara mandiri atau kelompok.
- Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan pengembangan pribadi.
Sumber:http://www.sekolahdasar.net/2010/04/jenis-jenis-masalah-belajar-dan-faktor.html#ixzz25DSPNV3m

Tidak ada komentar:
Posting Komentar